Velocette Vogue: Motor Futuristik dari Era 1960-an yang Terlupakan
Daftar Pustaka
Di tengah gemuruh industri sepeda motor Inggris pada abad ke-20, Velocette dikenal sebagai salah satu merek yang inovatif dan tak takut mengambil risiko. Dari berbagai model yang pernah mereka produksi, Velocette Vogue mungkin merupakan salah satu yang paling unik sekaligus paling terlupakan. Dirilis pada tahun 1962, Vogue adalah sepeda motor yang jauh melampaui zamannya—baik dari segi desain, material, maupun pendekatan teknologi. Namun, ironisnya, inovasi yang ditawarkan justru menjadi alasan kegagalannya di pasar.
Awal Mula Velocette Vogue
Velocette, yang dimiliki oleh Veloce Ltd., telah lama menjadi nama besar di dunia balap dan sepeda motor ringan. Setelah sukses dengan model-model seperti LE (Little Engine), perusahaan ini mencoba melakukan revolusi terhadap konsep sepeda motor harian dengan melahirkan Vogue. Desain dan produksi Vogue dimaksudkan sebagai penerus model LE yang telah lama beredar sejak akhir 1940-an. Namun berbeda dengan pendahulunya, Vogue membawa ide futuristik yang radikal untuk masa itu.
Desain Penuh Terobosan
Hal yang paling mencolok dari Velocette Vogue adalah bodinya yang sepenuhnya tertutup. Alih-alih menggunakan tangki dan rangka terbuka seperti motor pada umumnya, Vogue memiliki desain monocoque yang sepenuhnya dilapisi panel fiberglass. Desain ini membuat Vogue tampil seperti skuter Eropa yang sangat aerodinamis dan bersih. Bodinya dilengkapi windshield, panel samping tertutup, dan sistem penerangan yang terintegrasi dengan bodi, membuat tampilannya seperti kendaraan dari masa depan.
Material utama yang digunakan adalah fiberglass, sesuatu yang tidak lazim pada saat itu dalam dunia sepeda motor. Ini membuat Vogue lebih ringan namun juga sulit diperbaiki jika rusak. Panel-panel fiberglass tersebut dipasang menyatu dengan kerangka, yang membuat proses perawatan mesin menjadi cukup rumit.
Mesin dan Performa
Velocette Vogue menggunakan mesin dua silinder berkapasitas 192cc empat langkah yang disalurkan ke roda belakang melalui transmisi tiga percepatan. Mesin ini sebenarnya merupakan varian yang disempurnakan dari LE, namun dengan tuning yang lebih baik dan sistem pendinginan air. Keunikan dari Vogue juga terletak pada sistem pendinginannya yang menggunakan radiator kecil, berbeda dengan motor sekelasnya yang masih banyak mengandalkan pendingin udara.
Walaupun tidak dirancang sebagai motor sport, performa Vogue cukup mumpuni untuk penggunaan harian. Kecepatan maksimalnya berada di kisaran 90–100 km/jam, dengan pengendaraan yang halus dan senyap, menjadikannya ideal untuk kota. Suspensi yang nyaman dan posisi duduk yang ergonomis menjadikan Vogue cukup menyenangkan dikendarai untuk jarak sedang.
Kenyamanan dan Fitur
Selain desain dan mesin, Velocette Vogue menawarkan kenyamanan premium untuk pengendara dan pembonceng. Joknya dibuat lebar dan empuk, lengkap dengan pijakan kaki yang ergonomis. Sistem pencahayaan depan-belakang telah dirancang menyatu dengan bodi, menciptakan tampilan yang futuristik. Panel instrumen terletak di balik windshield, dengan speedometer analog dan indikator bahan bakar yang cukup akurat untuk zamannya.
Salah satu fitur yang menarik adalah tingkat kedap suara dari mesin, berkat desain bodi tertutup dan sistem knalpot tersembunyi. Vogue bahkan dijuluki “silent motorcycle” karena keheningannya saat beroperasi, sebuah pencapaian unik untuk motor di era 1960-an.
Tantangan dan Kegagalan di Pasar
Meskipun menawarkan berbagai inovasi, Velocette Vogue mengalami kegagalan komersial yang cukup tragis. Ada 4 alasan utama yang menjadi kegagalan produk ini:
Harga yang Terlalu Mahal
Harga jual Vogue lebih mahal dibandingkan motor konvensional dengan kapasitas dan performa serupa. Konsumen merasa harga tersebut tidak sepadan, apalagi karena merek Velocette bukanlah pemain besar dalam segmen motor skuter.Kesulitan Perawatan
Bodi fiberglass yang menyatu menyulitkan akses ke mesin dan komponen lainnya, membuat perawatan dan perbaikan menjadi mahal serta rumit.Pasar yang Tidak Siap
Konsumen Inggris saat itu belum siap menerima konsep motor dengan desain seperti Vogue. Mereka masih lebih menyukai desain motor klasik dengan elemen terbuka dan mudah dimodifikasi.Kurangnya Promosi
Velocette, sebagai perusahaan keluarga kecil, tidak memiliki sumber daya promosi yang kuat. Alhasil, pengetahuan masyarakat tentang Vogue sangat terbatas, dan peminatnya hanya segelintir.
Produksi dan Kelangkaan
Velocette Vogue hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, dengan estimasi total kurang dari 400 unit yang sempat dipasarkan selama masa produksinya yang singkat antara tahun 1962 hingga 1966. Setelah itu, perusahaan menghadapi masalah finansial dan akhirnya bangkrut pada tahun 1971.
Kini, Vogue dianggap sebagai barang koleksi langka oleh para pecinta motor klasik. Karena jumlah produksinya yang sedikit dan desainnya yang unik, motor ini sangat dicari oleh kolektor, terutama yang mengapresiasi sejarah otomotif Inggris.
Warisan Inovasi
Meskipun gagal secara komersial, Velocette Vogue tetap dikenang sebagai simbol keberanian dan inovasi. Penggunaan material ringan, desain tertutup, dan pendekatan kenyamanan tinggi menunjukkan bahwa Velocette berusaha merancang sepeda motor masa depan yang lebih ramah pengguna.
Konsep desain Vogue kemudian dapat dilihat pada banyak skuter modern, seperti produk Piaggio atau Honda yang mengadopsi desain tertutup dan ergonomi tinggi. Dalam banyak hal, Vogue terlalu futuristik untuk zamannya—dan justru karena itulah, ia menjadi legenda.
Penutup
Velocette Vogue adalah contoh nyata dari produk yang lahir terlalu dini. Meski memiliki segala potensi untuk menjadi pelopor desain modern, keterbatasan pasar dan kondisi ekonomi perusahaan membuatnya gagal bersinar. Namun dalam dunia otomotif klasik, Vogue tetap berdiri sebagai simbol inovasi dan keberanian untuk berbeda.